Tips Menghadapi Psikotes dan Wawancara Kerja

Hai!

Kalau dibaca dari judulnya, sepertinya postingan kali ini bakalan banyak menarik minat pembaca deh. Karena untuk saat ini, psikotes sudah menjadi salah satu syarat untuk menjadi seorang pekerja. Walaupun pada faktanya psikotes bukan hanya dilakukan oleh orang-orang yang ingin mendaftar pekerjaan, bahkan anak SMP-SMA pun sudah banyak yang melakukan assesmen/psikotes.

Berhubung saya bekerja di salah satu biro psikologi sebagai admin, yang pastinya setiap kali ada psikotes saya melakukan kewajiban yakni skoring dan menginput psikotes semua orang (sedikit banyak paham tentang psikotes dan wawancara kerja). Nah.. dari pada saya menjawab satu-persatu pertanyaan dari banyak orang (lumayan pegel juga ngebales semua pertanyaan dari teman-teman), maka kali ini saya mau memberi beberapa tips saat ingin melakukan psikotes. Dibaca dan dipahami yuk! 😊😊

Psikotes
Tes psikologi atau psikotes adalah bidang yang ditandai dengan penggunaan sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis, seperti fungsi kognitif dan emosional, tentang individu tertentu. Tes Psikologi juga meliputi tes kepribadian seseorang untuk mengetahui watak, mental, dan emosi seseorang dimana biasanya tes ini ditujukan untuk mengetahui bakat, minat yang cocok terhadap seseorang. (sumber: wikipedia)

- Tes kognitif/intelegensi
- Tes kepribadian
- Tes pola kerja
- Interview

Hal yang diungkap:
1. Segala sesuatu yang tidak dapat secara eksplisit diungkap dari hasil test tertulis maupun praktik.
2. Karakter dan kepribadian kandidat, akan dianalisa kesesuaiannya dengan requirements yang disyaratkan oleh perusahaan.
3. Pola kerja kandidat dianalisa dengan kebutuhan perusahaan terhadap suatu posisi tertentu.
4. Kelebihan dan kelemahan kandidat untuk Up-grading kualitas yang bersangkutan.

Persiapan Psikotes:
  • Fisik: istirahat cukup dan sarapan
  • Mental: pikiran tenang, optimis dan doa
  • Kedisiplinan: mengikuti aturan
  • Persiapan penunjang: membawa papan dada, pensil, dan pulpen
Sudah bukan hal yang awam lagi, soal-soal psikotes kini makin banyak tersebar di mana-mana. Di internet dan di toko buku yang menjual berbagai macam buku tips dan contoh soal psikotes. Setau saya, semua itu ada kode etiknya.

Setau saya, soal-soal psikotes, penjelasan tentang tes grafis (gambar pohon, rumah, orang dsb) tidak bisa/tidak boleh disebarluaskan tanpa izin. Tapi entah kenapa malah menyebarluas ya? Mungkin niatnya orang yang menyebarluaskan itu ingin membantu orang-orang sekitarnya agar bisa lolos psikotes dan wawancara kerja, tapi terkadang justru menjadikan patokan kaku bagi orang-orang awam. Padahal, psikolog mengetahui seluk-beluk diri kita sekalipun kita menutupi saat menjawab psikotes/wawancara kerja.

Seringkali saya mendapatkan jawaban-jawaban psikotes yang tak terduga dari peserta.
Ada pula yang pada saat menjawab psikotes itu terburu-buru atau sangking groginya sehingga tidak teliti menjawab, penulisannya tidak rapi sehingga menyulitkan kami untuk membaca, dan masih banyak lagi. Semoga kalian tidak seperti itu yaaa!😉

Pernah ada yang bertanya “Kak, aku harus gambar pohon dan manusia kayak gimana ya biar lolos?”

“Pokoknya kalau menjawab soal A itu jawabannya harus B kan Kak?”

“Aku pernah ngelirik saat mengerjakan psikotes tapi gak ditegur/gak ketahuan kok”

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang bikin puyeng kepala.


TIPS MENGERJAKAN PSIKOTES MENURUT SAYA:
1.     TENANG
2.     JUJUR
3.     KONSENTRASI
4.     OPTIMIS BUKAN SOMBONG

FYI, Saya ga akan memberikan contoh soal apalagi jawaban kepada teman-teman semua. Karena yang kita tahu, psikotes bukanlah sesuatu yang main-main dan ada kode etiknya.

Buat apa juga kita menutupi tentang diri kita, sedangkan psikolog sebenarnya mengetahui kepribadian kita?

“ah tapi aku lolos juga, padahal aku agak berbohong saat mengerjakan soal psikotes”

Balik lagi, yang nantinya merasakan dampak dari pekerjaan tersebut bukanlah psikolognya, melainkan diri kalian masing-masing. Mungkin saat itu kalian bisa merasa berbangga diri karena telah berhasil mengelabui psikolognya, akan tetapi sesuatu yang tidak murni itu lambat laun akan ketahuan juga. Jadi, kerjakanlah dengan jujur ya 

Perlu diingat dan ditanamkan ke dalam diri kita masing-masing agar bisa belajar tenang. Memang sulit, bisa keringat dingin bercucuran padahal ruangannya ber-AC. Tapi, mari belajar untuk tenang dari sekarang agar terbiasa bersikap tenang dalam hal apapun terutama saat mengerjakan psikotes. Kalau bukan dari sekarang, kapan lagi?

Konsentrasi. Banyak yang menyepelekan hal ini. Kalau ga konsentrasi, ujung-ujungnya ga memerhatikan instruksi dari tester (psikolognya), dan berakibat fatal yaitu salah menjawab. Sayang banget ya, kalau misalnya soal hanya sedikit tetapi salah semua karna tidak berkonsentrasi dengan baik? 

Terakhir, optimis bukan sombong. Maksudnya disini ialah, beroptimis mengerjakan dengan baik & benar dan beroptimis lolos. Karena optimis dan sombong itu beda tipis~

Bisa kelihatan banget loh kalau kita beneran beroptimis dalam menjawab, begitu pula sebaliknya.



Wawancara kerja
Wawancara kerja adalah suatu jenis tahapan dalam seleksi kerja yang melibatkan percakapan antara pelamar/pencari kerja dengan pihak perwakilan dari organisasi yang mempekerjakan untuk melihat, apakah calon pekerja merupakan kandidat yang tepat atau tidak. Sebelum tahap wawancara kerja biasanya didahului oleh evaluasi rangkuman riwayat hidup tiap pencari kerja, kemudian perusahaan akan memilih sejumlah kecil kandidat untuk melakukan proses selanjutnya yaitu wawancara kerja. Sampai saat ini wawancara kerja masih dipandang sebagai salah satu proses yang paling penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi karyawan potensial yang di diperlukan oleh perusahaan. Dalam tahap wawancara kerja memungkinkan calon karyawan untuk dapat mendapatkan informasi seputar budaya kerja dan peraturan-peraturan dalam sebuah perusahaan. Wawancara kerja biasanya memiliki beberapa tahapan. Di Indonesia biasanya tahap paling awal setelah seleksi administrasi adalah wawancara dengan staf rekrutmen, selanjutnya wawancara kerja dengan calon atasan, atau bisa juga jajaran direksi, bahkan beberapa perusahaan menggunakan jasa profesional konsultan dari kalangan psikolog agar mendapatkan karyawan yang lebih potensial, loyal, dan sehat secara rohani. (sumber: wikipedia)

Yang dinilai:
  1. Penampilan diri: sikap, pakaian, cara bicara, bahasa verbal dan non verbal
  2. Penguasaan materi
  3. Pengetahuan umum
  4. Isu-isu terbaru

Tujuan:
  • Konfirmasi dan pendalaman hasil tes tertulis (psikotes)
  • Assesmen kemampuan komunikasi (argumentasi, artikulasi)
  • Menera kecocokan pribadi dari sisi pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengalaman, motivasi, dan perilaku
  • Mencermati secara implisit kesesuaian calon dengan kultur perusahaan
Di atas adalah penjelasan tentang wawancara kerja. Berikut ini ada beberapa tips wawancara kerja menurut saya..

TIPS WAWANCARA KERJA:
1.     Tenang
2.     Jujur
3.     Ramah
4.     Konsentrasi
5.     Berpenampilan rapi dan sopan.

Tenang, jujur dan konsentrasi adalah pondasi bagi seorang pekerja. Sama seperti yang sudah saya jelaskan di bagian tips psikotes.

Ramah yang saya maksud di sini adalah melemparkan senyum terbaik kalian kepada semua orang terutama kepada tester. Jika ingin menambah dengan menyapa terhadap sesama peserta, atau memberikan salam kepada peserta dan tester, berjabat tangan dan sebagainya itu juga diperbolehkan. Asalkan jangan dibuat-buat dan terlalu berlebihan ya

Berpakaian rapi dan sopan. Siapa sih yang gak suka melihat orang yang berpenampilan rapi dan bersikap sopan? Saya rasa, semua orang menyukainya. Maka dari itu, belajarlah dari sekarang untuk berpenampilan rapi dan bersikap sopan

Do!!✔
  • Bersungguh-sungguh
  • Optimis
  • Tenang, senyum
  • Menjawab dengan jelas (tidak bertele-tele)
  • Tunjukkan antusiasme
  • Pahami perusahaan yang dilamar
  • Tampil menarik secara performa kepribadian dan sikap 
  • Percaya diri dan berupaya untuk terus membenahi kualitas diri
  • Buat kesan positif (manner)
Don't!!✖
  • Tampil mencolok (Make up, aksesoris/gaya busana)
  • Terlampau PD (Kesan sombong)
  • Sok tau (Justru akan terlihat "kosong")
  • Menjawab dengan menyengaja membuat kesan "lebih" atau merasa hebat
  • Berbohong tentang sesuatu hal saat menjawab pertanyaan
  • Bertele-tele menjawab (Unclear communication)
  • Bertanya balik sebelum dipersilakan oleh interviewer

Pengalaman pribadi:
Sejujurnya, saya sudah pernah beberapa kali (kalau gak salah 5x) gak lolos interview kerja saat melamar pekerjaan di Jogja. Salah dua penyebabnya karena saya seorang pendatang dan tidak memiliki kendaraan. Tetapi saya tak patah semangat! saya terus mencoba melamar semua pekerjaan dan akhirnya diterima bekerja di salah satu butik terkenal di Jogja sebagai admin online.

Semua balik ke diri kita masing-masing. Saya yakin dan sadar, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi, jangan jadikan kekurangan atau kelemahan diri kita sebagai ketakutan terbesar kita. Bangkit! Gagal, coba lagi! Jatuh, bangkit lagi! Semangat ya, dan jangan lupa berdoa serta beribadah

Tuhan Maha Melihat apa yang kita lakukan dan perjuangkan, Tuhan tahu waktu yang tepat buat hamba-Nya. Semoga sukses! ðŸ’—

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4cm